Skip to main content

Posts

Featured Post

THE SCHRÖDINGER EQUATION

Imagine a particle of mass m, constrained to move along the x-axis, subject to some specified force F(x, t). The program of classical mechanics is to deter- mine the position of the particle at any given time: x(t). Once we know that, we can figure out the velocity (\( v=\frac{dx}{dt}\) ), the momentum (p = mv), the kinetic energy ( \( T=\frac{1}{2}mv^2 \) ), or any other dynamical variable of interest. And how do we go about determining x(t)? We apply Newton's second law: F = ma. (For conservative systems the only kind we shall consider, and, fortunately, the only kind that occur at the microscopic level---the force can be expressed as the derivative of a potential energy function, \( F=-\frac{\partial V}{\partial x} \) , and Newton's law reads \( m\frac{d^2x}{dt^2}=-\frac{\partial V}{\partial x} \) .) This, together with appropriate initial conditions (typically the position and velocity at t 0), determines x(t). Quantum mechanics approaches this same problem quite differentl

Susunan Sistem Periodik Unsur Modern

Sistem periodik unsur modern yang disebut juga sistem periodik bentuk panjang, terdiri atas 7 periode dan 8 golongan. Periode 1, 2, dan 3 disebut periode pendek karena berisi sedikit unsur, sedangkan periode lainnya disebut periode panjang . Golongan terbagi atas golongan A dan golongan B. Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama , sedangkan golongan B disebut golongan transisi . Golongan-golongan B terletak antara golongan IIA dan IIIA. Golongan B mulai terdapat pada periode 4.  Dalam sistem periodik unsur yang terbaru, golongan ditandai dengan golongan 1 sampai dengan golongan 18 secara berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara ini, maka unsur transisi terletak pada golongan 3 sampai dengan golongan 12.  Hidrogen ditempatkan dalam golongan IA, terutama karena mempunyai 1 elektron valensi. Akan tetapi, terdapat perbedaan sifat yang cukup nyata antara hidrogen dengan unsur golongan IA lainnya. Hidrogen tergolong nonlogam, sedangkan yang lainnya me

Kenali 8 Macam Sistem Koloid: Dispersi Tanah Liat, Koloid Emulsi dan Lainnya

Jika suatu larutan tersusun dari komponen-komponen zat terlarut dan pelarut, maka suatu sistem koloid juga tersusun dari dua komponen, yaitu fase terdispersi (zat terlarut) dan medium pendispersi (pelarut). Contohnya, dispersi tanah liat; partikel tanah liat sebagai fase terdispersi, sedangkan air merupakan medium pendispersi. Dalam sistem koloid, baik fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berupa gas, cair, atau padat. Oleh karena itu, kita mengenal delapan macam sistem koloid. Lihat tabel berikut. Kita tidak menemukan sistem koloid fase terdispersi gas dan medium pendispersi gas. Hal ini disebabkan campuran gas dengan gas selalu menghasilkan campuran yang homogen. Partikel-partikel gas berukuran molekul atau ion (diameter kurang dari 10 –7 cm) dan jarak antara partikel gas tersebut sangat renggang.

Penalaran Umum UTBK

Penalaran umum utbk - Dalam Tes Potensi Skolastik UTBK-SBMPTN, salah satu subtes yang diujikan adalah materi Penalaran Umum. Sebenarnya apa saja yang harus kamu pelajari untuk mempersiapkan diri menghadapi soal-soal Penalaran Umum? Pada pengantar Penalaran Umum ini akan kita ringkas materinya.  Penalaran umum secara garis besar terdiri dari Penarikan Simpulan dan Penalaran Numerik. Hampir 75% soal Penalaran Umum mengujikan materi penarikan simpulan. Sedangkan penalaran numerik biasanya mengujikan analisis data yang berhubungan dengan numerasi seperti pola bilangan, komparasi operasi hitung pecahan, dan pemecahan simbol.  Untuk pemahaman awal mengenai penarikan simpulan, perhatikan bagan alur berikut!  Materi yang kamu pelajari dalam Penalaran Umum adalah sebagai berikut,

KUMPULAN SOAL TES POTENSI SKOLASTIK (TPS) UTBK PTN DILENGKAPI DENGAN KUNCI JAWABAN

1. 20, 22, 23, 25, 32, 38, .... , .... , 53 a. 30 dan 42 b. 35 dan 47 c. 33 dan 41 d. 41 dan 52 e. 42 dan 54 Pembahasan :  Jawaban : A 2. \( 1\frac{5}{10}, 1\frac{7}{10}, 3\frac{2}{10}, 3, 3\frac{2}{10}, 6\frac{2}{10}, 4\frac{5}{10}, 4\frac{7}{10} \), ..... , ..... a. \( 6\frac{2}{10}, 6 \) b. \( 6\frac{2}{10}, 10\frac{9}{10} \) c. \( 9\frac{2}{10}, 10\frac{9}{10} \) d. \( 9\frac{2}{10}, 6 \) e. \( 9\frac{2}{10}, 10\frac{4}{10} \) Pembahasan :  Pecahan campuran diubah terlebih dahulu ke pecahan biasa: \( \frac{15}{10}, \frac{17}{10}, \frac{32}{10}, \frac{30}{10}, \frac{32}{10}, \frac{62}{10}, \frac{45}{10}, \frac{47}{10}\), .... ,.... Perhatikan deret pembilangnya : 15, 17, 30 , 32, 62, 45, 47, ..., .... Dengan demikian, polanya menjadi seperti : Maka bilangan berikutnya adalah \( \frac{92}{10}, \frac{60}{10}, \) ataun \( 9\frac{2}{10}, 6 \) Jawaban : A 3. 1, 5, 4, 3, 7, 1, 10, -1, 13, -3, ...., ..... a. 16, -8 b. 10,

OPTIKA GEOMETRI

 1. Pemantulan Cahaya Hukum Snellius tentang pemantulan menyatakan bahwa : - sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar, - sudut datang sama dengan sudut pantul ( i = r ) a. Pemantulan cahaya pada cermin datar Sifat-sifat bayangan pada cermin datar adalah sebagai berikut. 1) Jarak benda = jarak bayangan ( s = s') 2) Tinggi benda = tinggi bayangan (h = h') 3) Perbesaran bayanagn = 1 4) Jika benda nyata (positif), bayangan maya (negatif) Jika dua cermin datar membentuk sudut θ, banyak bayangan yang terbentuk sesuai dengan persamaan berikut. \( n = \frac{360^o}{\theta} - 1\)  dengan  n = banyak bayangan dan θ = sudut antara 2 cermin datar b. Pemantulan cahaya pada cermin cekung dan cermin cembung Rumus pembentukan bayangan pada cermin cekung dan cembung adalah sebagai berikut.  \( \frac{1}{f} = \frac{1}{s} + \frac{1}{s'}\)   \( M = \left|\frac{s'}{s} \right| = \left|\frac{h'}{h} \

PENGERTIAN DAN LINGKUP TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN

Pengertian Keperluan akan bahan pangan senantiasa menjadi permasalahan yang tidak putus-putusnya. Kekurangan pangan seolah olah sudah menjadi persoalan akrab dengan manusia. Kegiatan pertanian yang meliputi budaya bercocok tanam merupakan kebudayaan manusia paling tua. Sejalan dengan peningkatan peradaban manusia, teknik budidaya tanaman juga berkembang menjadi berbagai sistem. Mulai dari sistem yang paling sederhana sampai sistem yang canggih. Berbagai teknologi budidaya dikembangkan guna mencapai produktivitas yang diinginkan. Istilah teknik budidaya tanaman diturunkan dari pengertian kata-kata teknik, budidaya, dan tanaman. Teknik memiliki arti pengetahuan atau kepandaian membuat sesuatu, sedangkan budidaya bermakna usaha yang memberikan hasil. Kata tanaman merujuk pada pengertian tumbuh-tumbuhan yang diusahakan manusia, yang biasanya telah melampaui proses domestikasi. Teknik budidaya tanaman adalah proses menghasilkan bahan pangan serta produk-produk agroindustri dengan memanfaa

TEORI-TEORI PEMBENTUKAN BUMI

Teori Big Bang Alam semesta dalam teori big bang disebutkan terbentuk melalui ledakan/dentuman besar. Ledakan besar tersebut diperkirakan terjadi pada 10-15 milyar tahun yang lalu. Dalam teori big bang disebutkan asal alam semesta dari super atom, dimana keadaan belum ada yang disebut matahari. Super atom tersebut mengalami ledakan besar yang menyebabkan alam semesta berkembang, terbentuknya matahari dan planet-planet lainnya, dan masih berkembang hingga saat ini. Teori Nebula Teori nebula dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Pierre Simon de Laplace (1796). Teori nebula menyebutkan adanya kabut raksasa yang padat dan panas yang terpilin pada porosnya. Kabut tersebut terpilin dan memipih. Kemudian bagian terluar dari kabut raksasa tersebut terlepas, mengalami pendinginan dan pemadatan sehingga terbentuk planet-planet. Inti poros dari kabut raksasa yang sangat panas kemudian menjadi matahari.