Popular Posts

Friday 23 August 2019

Soal Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup

Soal Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup

Soal Nomor 1
Anton melakukan percobaan pengukuran tebal dua pelat baja menggunakan jangka sorong, hasil pengukurannya seperti gambar berikut.
soal jangka sorong dan mikrometer sekrup
Berdasarkan gambar tersebut, tebal pelat baja 1 dan baja 2 masing-masing adalah ....
A. 4,75 cm dan 4,77 cm
B. 4,75 cm dan 4,87 cm
C. 4,85 cm dan 4,77 cm
D. 4,85 cm dan 4,78 cm
E. 4,85 cm dan 4,87 cm

Pembahasan :
Strategi: perhatikan letak angka nol nonius pada skala utamanya ( ini menunjukkan skala utama yang terbaca). Perhatikan juga skala nonius yang berimpit dengan skala utamanya (ini menjadi skala nonius yang terbaca).

Pada pelat baja 1 hasil pengukurannya :
x = skala utama + nonius = 4,80 cm + 0,05 cm = 4,85 cm

Pada pelat baja 2 hasil pengukurannya :
x = skala utama + nonius = 4,80 cm + 0,07 cm = 4,87 cm

Jawaban : E

Wednesday 14 August 2019

SOAL DAN PEMBAHASAN ALAT OPTIK KELAS 8

SOAL DAN PEMBAHASAN ALAT OPTIK KELAS 8

Soal Nomor 1
Fakta yang benar tentang hubungan antara cahaya dan kemampuan mata untuk melihat benda adalah ....
a. mata dapat melihat benda karena benda memiliki kemampuan menyerap cahaya yang diterima.
b. mata dapat melihat benda karena benda memantulkan cahaya yang diterimanya, sehingga cahaya masuk ke mata.
c. mata dapat melihat benda karena cahaya yang mengenai benda dibiaskan.
d. mata dapat melihat benda karena syaraf-syaraf mata memiliki kemampuan untuk melihat benda, sehingga kemampuan mata untuk melihat tidak ada hubungannya dengan cahaya. 

Pembahasan :


mata dapat melihat benda karena benda memantulkan cahaya yang diterimanya, sehingga cahaya masuk ke mata

Jawaban : B


Soal Nomor 2
Berikut ini proses perjalanan cahaya pada mata hingga terbentuk bayangan benda adalah .... 
a. pupil – kornea – iris – lensa mata (cahaya membentuk bayangan) – bayangan ditangkap retina.
b. pupil – iris –kornea – lensa mata (cahaya membentuk bayangan) – bayangan ditangkap retina.
c. kornea – pupil – iris – lensa mata (cahaya membentuk bayangan) – bayangan ditangkap retina. 
d. kornea – pupil – lensa mata (cahaya membentuk bayangan) – bayangan ditangkap retina.

Pembahasan : 

kornea – pupil – lensa mata (cahaya membentuk bayangan) – bayangan ditangkap retina

Jawaban : D

Friday 9 August 2019

Sebuah benda pada suhu T memancarkan radiasi termal ...

Sebuah benda pada suhu T memancarkan radiasi termal ...

Sebuah benda pada suhu T memancarkan radiasi termal dengan panjang gelombang bervariasi. Radiasi dengan panjang gelombang 580 mikrometer memiliki intensitas maksimum. Jika suhu benda dinaikkan menjadi 2T, maka panjang gelombang radiasi dengan intensitas maksimum berubah menjadi ....
A. 72,5 mikrometer
B. 145 mikrometer
C. 290 mikrometer
D. 580 mikrometer
E. 1.160 mikrometer

Pembahasan :


Jawaban : C

Benda hitam mempunyai suhu 7270C. Jika tetapan Wien 2,898 x 10-3 m.K, rapat energi maksimum yang dipancarkan benda itu terletak pada panjang gelombang ....
A. 2,9 μm
B. 5,8 μm
C. 8,7 μm
D. 11,6 μm
E. 14,5 μm
Pembahasan :

Diketahui :
T = 7270C + 273 = 1000 K
\begin{align*} \lambda _{max} \cdot T &= C \\ \lambda _{max} \cdot 1000 &= 2,898 \times 10^{-3} \\ \lambda _{max} &= \frac{ 2,898 \times 10^{-3}}{1000} \\ \lambda _{max} &= 2,898 \times 10^{-6} \\ &= 2,9 \quad \textrm{μm} \end{align*}
Jawaban : A

Pernyataan yang tidak sesuai dengan hukum pergeseran Wien adalah ....
A. pada λmaks sangat kecil tidak terjadi radiasi
B. pada λmaks sangat besar tidak terjadi radiasi
C. nilai λmaksT adalah konstan
D. jika suhu dinaikkan, λmaks akan membesar
E. jika suhu dinaikkan, λmaks akan mengecil
Pembahasan :

Karena λmaksT = konstan, maka pernyataan yang tidak sesuai yaitu jika suhu dinaikkan, λmaks akan membesar.

Jawaban : D

Tenaga pancar maksimum yang datang dari suatu benda pijar yang mempunyai panjang gelombang 500 nm. Berapa suhu benda tersebut? ( k = 2,9 x 10-3 m.K )
Pembahasan :

\begin{align*} \lambda _{max} \cdot T &= C \\ 500 \cdot 10^{-9} \cdot T &= 2,9 \times 10^{-3} \\ T &= \frac{ 2,9 \times 10^{-3}}{500 \cdot 10^{-9}} \\ T &= 0,0058 \times 10^{6} \\ &= 5.800 \quad \textrm{K} \end{align*}

Thursday 8 August 2019

Sumber arus bolak-balik memiliki amplitudo tegangan 200 V ...

Sumber arus bolak-balik memiliki amplitudo tegangan 200 V ...

Sumber arus bolak-balik memiliki amplitudo tegangan 200 V dan frekuensi sudut 25 Hz mengalir melalui hambatan R = 200 Ω  dan kapasitor C =  µF yang disusun seri. Kuat arus yang melalui kapasitor tersebut adalah ....






Pembahasan :
- langkah pertama menentukan frekuensi sudut :


- langkah kedua menentukan reaktansi kapasitif :

Wednesday 7 August 2019

Keselamatan Kerja di Laboratorium

Keselamatan Kerja di Laboratorium

Dalam melakukan penelitian atau praktikum Fisika, kita terkadang diharuskan bekerja di laboratorium. Hal-hal yang perlu kita ketahui dan perhatikan demi menjaga keselamatan diri saat bekerja di laboratorium adalah sebagai berikut.

1. Alat Keselamatan Kerja di Laboratorium

a. Jas laboratorium
b. Sarung tangan tahan panas
c. Kacamata pelindung
d. Masker
e. Kain lap tahan panas dan tidak mudah terbakar
f. P3K
g. Alat pemadam api ningan

2. Aturan-Aturan Keselamatan Kerja
a. Baca semua petunjuk kegiatan eksperimen berulang kali dengan cermat.
b. Selalu persiapkan dan gunakan alat keselamatan kerja.
c. Jangan pernah melakukan kegiatan eksperimen tanpa seizin guru.
d. Jangan pernah menggunakan peralatan laboratorium tanpa seizin guru.
e. Jangan pernah makan makanan di dalam laboratorium.
f. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan eksperimen.
g. Jaga tangan Anda selalu kering untuk menghindari sengatan listrik akibat persentuhan dengan sakelar, stop kontak, atau kawat listrik.
h. Jangan mencium bau gas langsung dari mulut tabung, tetapi kipaskan dengan tangan ke arah hidung sampai bau tercium.
i. Selalu berhati-hati dalam mengggunakan alat dan bahan di laboratorium, usahakan untuk tidak menumpahkannnya atau memecahkannya.
j. Bahan kimia yang ditimbang tidak boleh diletakkkan langsung pada piringan neraca, tetapi harus ditimbang dalam botol timbang atau gelas piala.
k. Jangan mengarahkan mulut tabung yang dipanaskan ke arah kita atau orang lain, melainkan ke dinding atau tempat yang kosong.
l. Ketika bekerja di dekat nyala api, ikat rambut panjang untuk menjaga dari sambaran api.
m. Jangan memanaskan zat apapun dalam suatu wadah tertutup.
n. Jangan mengembalikan zat sisa ke dalam botol stok, melainkan sediakan tabung reaksi untuk mengumpulkan zat sisa.
o. Jangan pernah menuangkan zat-zat beracun ke dalam bak cuci atau tempat sampah.
p. Selalu bersihkan area kerja dalam kegiatan eksperimen.
q. Selalu mengembalikan semua peralatan laboratorium ke tempat semula.
r. Padamkan semua pembakar sebelum meninggalkan area kerja.

3. Lambang-Lambang Bahaya


Lambang Sifat Bahan Contoh
Smiley face Mudah terbakar
(F = flammable)
Hindarkan bahan ini dari kontak dengan nyala api atau panas.
Bensin, kerosin, dan alkohol.
Smiley face Mudah meledak
(E = explosive)
Hindarkan bahan ini dari benturan, tabrakan, guncangan, api atau panas.
Campuran hidrogen dan oksigen, serta amonium nitrat.
Smiley face Oksidator
(O = oxidizing)
Hindarkan bahan ini dari kontak dengan nyala api atau panas.
Campuran hidrogen dan oksigen, serta amonium nitrat.
Smiley face Bahan beracun
(T = toxic)
Hindarkan bahan ini dair kontak langsung dengan tubuh, seperti jangan sampai terhirup, tertelan, atau terserap tubuh.
Raksa, arsen, kiorin, timbel, dan metanol sianida.
Smiley face Bahan berbahaya
(H = harmful)
Hindarkan bahan ini dari kontak langsung dengan tubuh, karena dapat mengiritasi kulit, mata, hidung, dan tenggorokan. Jangan menghirup uap bahan ini.
Pridin, kioroform, fenol, dan uap brornin.
Smiley face Bahan radioaktif
(R = radioactive)
Bahan ini memancarkan radiasi yang sangat berbahaya. Bahan ini harus disimpan dalam wadah berbahan timbel.
Uranium, plutonium, dan karbon radioaktif.
Smiley face Bahan berkarat
(C = corrosive)
Hindarkan bahan ini dari kontak langsung dengan tubuh, karena dapat membunuh jaringan hidup, seperti kulit dan mata.
Kalium hidroksida, asam sulfat, asam kiorida, dan kalium hidroksida.
Metode Ilmiah

Metode Ilmiah

Proses untuk menghasilkan produk Fiska disebut juga metode ilmiah yaitu metode yang tersusun dan langkah-langkah sistematis yang digunakan untuk memecahkan masalah. Langkah-langkah utama dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut.

1. Melakukan Pengamatan atau Observasi
Pada tahap ini dilakukan pengamatan untuk menemukan masalah melalui pengamatan kuantitatif atau pengamatan kualitatif. Contoh: Air sebagai zat cair merupakan salah satu sumber permanfaatan energi untuk pembangkit listrik yang karakteristiknya perlu diketahui agar tepat guna.

2. Merumuskan Masalah
Perumusan masalah dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan yang biasanya diawali dengan kata tanya apa, siapa, kapan, di mana, dan bagaimana. Contoh: Bagaimana hubungan antara suhu zat cair dengan lama pemanasan zat tersebut?

3. Mengumpulkan Data atau Informasi
Informasi atau data dapat diperoleh dari literatur, buku, atau informasi yang ada di internet yang sesuai dan mendukung teori dalam penelitian. Contoh: Zat cair dapat menyerap kalor secara spesifik bergantung dari jenis dan susunan partikelnya.

4. Membuat Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara tentang masalah yang diselidiki. Jika setelah diuji hipotesis tidak diterima, kita harus mengubah hipotesis tersebut sehingga dapat ditarik kesimpulan. Contoh: Semakin lama dilakukan pemanasan, semakin tinggi kenaikan suhu dari zat cair.

5. Melakukan Percobaan atau Eksperimen
Percobaan atau eksperimen dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis. Percobaan biasanya dilakukan berulang kali sehingga dapat ditarik kesimpulan. Tiga jenis variabel yang pertu diperhatikan pada suatu percobaan adalah sebagai berikut.
a. Vaniabel bebas, yaitu variabel yang dapat diubah bebas.
b. Variabel terikat, yaitu variabel yang diteliti dan perubahannya bergantung pada variabel bebas.
c. Vaniabel kontrol, yaitu variabel yang selama percobaan dipertahankan tetap.

Contoh: Percobaan dilakukan dengan menggunakan kalorimeter dan stopwatch serta dilakukan dengan lima kali pengulangan.

6. Menganalisis Data
Setelah memperoleh data hasil percobaan, data tersebut dianalisis dengan panduan teori-teori yang telah dikumpulkan sebelumnya. Contoh: Analisis data dilakukan dengan memasukkan data ke dalam tabel dan membuat hubungan variabelnya dalam grafik sehingga dapat ditarik kesimpulan.

7. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang menghubungkan hasil percobaan dengan hipotesis, diperolehlah kesimpulan penelitian. Contoh: Suhu zat cair berbanding lurus terhadap lama pemanasan zat cair tersebut.

Peran Fisika dalam Kehidupan
Sebagai cabang dan sains, Fisika memiliki peran yang besar dalam perkembangan teknologi yang dapat dimanfaatkan manusia. Seiring perkembangan teori Fisika, berikut beberapa contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Pengembangan pembangkit listrik dengan berbagai sumber energi, seperti PLTU, PLTA, PLTS, dan PLTN.
2. Kereta supercepat maglev dengan aplikasi superkonduktor.
3. Perkembangan gadget, seperti handphone, laptop, kamera digital, MP3/MP4, dan tablet PC.
4. Ultrasonografi, MRI, dan rontgen dalam bidang kedokteran.
5. Pesawat ulang-alik untuk melakukan perjalanan ke angkasa luar.
Hakikat Ilmu Fisika

Hakikat Ilmu Fisika

Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam melalui pengamatan, eksperimen, dan analisis. Fisika sebagai cabang dan sains merupakan ilmu pengetahuan alam yang mempelajari materi dan energi serta interaksi antara keduanya. Adapun hakikat adalah inti atau dasar dan segala sesuatu. Menurut Collete dan Chiappetta, sains pada hakikatnya merupakan sebuah produk atau kumpulan pengetahuan (a body knowledge), sikap atau cara berpikir (a way of thinking), dan proses atau cara untuk menyelidiki (a way of investigating). Sebagai cabang dan sains, hakikat Fisika sama dengan hakikat sains sehingga dapat disimpulkan bahwa hakikat Fisika adalah Fisika sebagai produk (a body knowledge), sikap (a way of thinking), dan proses (a way of investigating).

1. Fisika sebagai Produk
Dalam Fisika, yang dimaksud dengan produk adalah kumpulan pengetahuan yang dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus, teori, dan model.

2. Fisika sebagai Proses
Semua jenis produk tersebut dihasilkan setelah kita mempelajari gejala alam yang melibatkan materi, energi, dan interaksinya melalui serangkaian proses. Proses tersebut meliputi langkah-langkah pengamatan, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, analisis data, dan penarikan kesimpulan.

3. Fisika sebagai Sikap
Setiap langkah dalam proses tersebut membutuhkan sikap ilmiah yang baik, antara lain rasa ingin tahu, rasa percaya, kreatif, teliti, objektif, jujur, terbuka, mau bekerja sama, dan mau mendengarkan pendapat orang lain.

Tuesday 6 August 2019

Sebuah pesawat ruang angkasa panjangnya

Sebuah pesawat ruang angkasa panjangnya

Sebuah pesawat ruang angkasa panjangnya 6 m bergerak dengan kecepatan 2,7 x 108 m/s. Panjang pesawat menurut pengamat yang diam di Bumi adalah ....
A. 1,9 m
B. 2,6 m
C. 4 m
D. 8 m
E. 19 m

Pembahasan :

Panjang pesawat menurut pengamat :


Jawaban : B