Popular Posts

Wednesday 7 August 2019

Keselamatan Kerja di Laboratorium

Dalam melakukan penelitian atau praktikum Fisika, kita terkadang diharuskan bekerja di laboratorium. Hal-hal yang perlu kita ketahui dan perhatikan demi menjaga keselamatan diri saat bekerja di laboratorium adalah sebagai berikut.

1. Alat Keselamatan Kerja di Laboratorium

a. Jas laboratorium
b. Sarung tangan tahan panas
c. Kacamata pelindung
d. Masker
e. Kain lap tahan panas dan tidak mudah terbakar
f. P3K
g. Alat pemadam api ningan

2. Aturan-Aturan Keselamatan Kerja
a. Baca semua petunjuk kegiatan eksperimen berulang kali dengan cermat.
b. Selalu persiapkan dan gunakan alat keselamatan kerja.
c. Jangan pernah melakukan kegiatan eksperimen tanpa seizin guru.
d. Jangan pernah menggunakan peralatan laboratorium tanpa seizin guru.
e. Jangan pernah makan makanan di dalam laboratorium.
f. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan eksperimen.
g. Jaga tangan Anda selalu kering untuk menghindari sengatan listrik akibat persentuhan dengan sakelar, stop kontak, atau kawat listrik.
h. Jangan mencium bau gas langsung dari mulut tabung, tetapi kipaskan dengan tangan ke arah hidung sampai bau tercium.
i. Selalu berhati-hati dalam mengggunakan alat dan bahan di laboratorium, usahakan untuk tidak menumpahkannnya atau memecahkannya.
j. Bahan kimia yang ditimbang tidak boleh diletakkkan langsung pada piringan neraca, tetapi harus ditimbang dalam botol timbang atau gelas piala.
k. Jangan mengarahkan mulut tabung yang dipanaskan ke arah kita atau orang lain, melainkan ke dinding atau tempat yang kosong.
l. Ketika bekerja di dekat nyala api, ikat rambut panjang untuk menjaga dari sambaran api.
m. Jangan memanaskan zat apapun dalam suatu wadah tertutup.
n. Jangan mengembalikan zat sisa ke dalam botol stok, melainkan sediakan tabung reaksi untuk mengumpulkan zat sisa.
o. Jangan pernah menuangkan zat-zat beracun ke dalam bak cuci atau tempat sampah.
p. Selalu bersihkan area kerja dalam kegiatan eksperimen.
q. Selalu mengembalikan semua peralatan laboratorium ke tempat semula.
r. Padamkan semua pembakar sebelum meninggalkan area kerja.

3. Lambang-Lambang Bahaya


Lambang Sifat Bahan Contoh
Smiley face Mudah terbakar
(F = flammable)
Hindarkan bahan ini dari kontak dengan nyala api atau panas.
Bensin, kerosin, dan alkohol.
Smiley face Mudah meledak
(E = explosive)
Hindarkan bahan ini dari benturan, tabrakan, guncangan, api atau panas.
Campuran hidrogen dan oksigen, serta amonium nitrat.
Smiley face Oksidator
(O = oxidizing)
Hindarkan bahan ini dari kontak dengan nyala api atau panas.
Campuran hidrogen dan oksigen, serta amonium nitrat.
Smiley face Bahan beracun
(T = toxic)
Hindarkan bahan ini dair kontak langsung dengan tubuh, seperti jangan sampai terhirup, tertelan, atau terserap tubuh.
Raksa, arsen, kiorin, timbel, dan metanol sianida.
Smiley face Bahan berbahaya
(H = harmful)
Hindarkan bahan ini dari kontak langsung dengan tubuh, karena dapat mengiritasi kulit, mata, hidung, dan tenggorokan. Jangan menghirup uap bahan ini.
Pridin, kioroform, fenol, dan uap brornin.
Smiley face Bahan radioaktif
(R = radioactive)
Bahan ini memancarkan radiasi yang sangat berbahaya. Bahan ini harus disimpan dalam wadah berbahan timbel.
Uranium, plutonium, dan karbon radioaktif.
Smiley face Bahan berkarat
(C = corrosive)
Hindarkan bahan ini dari kontak langsung dengan tubuh, karena dapat membunuh jaringan hidup, seperti kulit dan mata.
Kalium hidroksida, asam sulfat, asam kiorida, dan kalium hidroksida.


EmoticonEmoticon