Skip to main content

Featured Post

THE SCHRÖDINGER EQUATION

Imagine a particle of mass m, constrained to move along the x-axis, subject to some specified force F(x, t). The program of classical mechanics is to deter- mine the position of the particle at any given time: x(t). Once we know that, we can figure out the velocity (\( v=\frac{dx}{dt}\) ), the momentum (p = mv), the kinetic energy ( \( T=\frac{1}{2}mv^2 \) ), or any other dynamical variable of interest. And how do we go about determining x(t)? We apply Newton's second law: F = ma. (For conservative systems the only kind we shall consider, and, fortunately, the only kind that occur at the microscopic level---the force can be expressed as the derivative of a potential energy function, \( F=-\frac{\partial V}{\partial x} \) , and Newton's law reads \( m\frac{d^2x}{dt^2}=-\frac{\partial V}{\partial x} \) .) This, together with appropriate initial conditions (typically the position and velocity at t 0), determines x(t). Quantum mechanics approaches this same problem quite differentl

Keselamatan Kerja di Laboratorium

Dalam melakukan penelitian atau praktikum Fisika, kita terkadang diharuskan bekerja di laboratorium. Hal-hal yang perlu kita ketahui dan perhatikan demi menjaga keselamatan diri saat bekerja di laboratorium adalah sebagai berikut.

1. Alat Keselamatan Kerja di Laboratorium

a. Jas laboratorium
b. Sarung tangan tahan panas
c. Kacamata pelindung
d. Masker
e. Kain lap tahan panas dan tidak mudah terbakar
f. P3K
g. Alat pemadam api ningan

2. Aturan-Aturan Keselamatan Kerja
a. Baca semua petunjuk kegiatan eksperimen berulang kali dengan cermat.
b. Selalu persiapkan dan gunakan alat keselamatan kerja.
c. Jangan pernah melakukan kegiatan eksperimen tanpa seizin guru.
d. Jangan pernah menggunakan peralatan laboratorium tanpa seizin guru.
e. Jangan pernah makan makanan di dalam laboratorium.
f. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan eksperimen.
g. Jaga tangan Anda selalu kering untuk menghindari sengatan listrik akibat persentuhan dengan sakelar, stop kontak, atau kawat listrik.
h. Jangan mencium bau gas langsung dari mulut tabung, tetapi kipaskan dengan tangan ke arah hidung sampai bau tercium.
i. Selalu berhati-hati dalam mengggunakan alat dan bahan di laboratorium, usahakan untuk tidak menumpahkannnya atau memecahkannya.
j. Bahan kimia yang ditimbang tidak boleh diletakkkan langsung pada piringan neraca, tetapi harus ditimbang dalam botol timbang atau gelas piala.
k. Jangan mengarahkan mulut tabung yang dipanaskan ke arah kita atau orang lain, melainkan ke dinding atau tempat yang kosong.
l. Ketika bekerja di dekat nyala api, ikat rambut panjang untuk menjaga dari sambaran api.
m. Jangan memanaskan zat apapun dalam suatu wadah tertutup.
n. Jangan mengembalikan zat sisa ke dalam botol stok, melainkan sediakan tabung reaksi untuk mengumpulkan zat sisa.
o. Jangan pernah menuangkan zat-zat beracun ke dalam bak cuci atau tempat sampah.
p. Selalu bersihkan area kerja dalam kegiatan eksperimen.
q. Selalu mengembalikan semua peralatan laboratorium ke tempat semula.
r. Padamkan semua pembakar sebelum meninggalkan area kerja.

3. Lambang-Lambang Bahaya


Lambang Sifat Bahan Contoh
Smiley face Mudah terbakar
(F = flammable)
Hindarkan bahan ini dari kontak dengan nyala api atau panas.
Bensin, kerosin, dan alkohol.
Smiley face Mudah meledak
(E = explosive)
Hindarkan bahan ini dari benturan, tabrakan, guncangan, api atau panas.
Campuran hidrogen dan oksigen, serta amonium nitrat.
Smiley face Oksidator
(O = oxidizing)
Hindarkan bahan ini dari kontak dengan nyala api atau panas.
Campuran hidrogen dan oksigen, serta amonium nitrat.
Smiley face Bahan beracun
(T = toxic)
Hindarkan bahan ini dair kontak langsung dengan tubuh, seperti jangan sampai terhirup, tertelan, atau terserap tubuh.
Raksa, arsen, kiorin, timbel, dan metanol sianida.
Smiley face Bahan berbahaya
(H = harmful)
Hindarkan bahan ini dari kontak langsung dengan tubuh, karena dapat mengiritasi kulit, mata, hidung, dan tenggorokan. Jangan menghirup uap bahan ini.
Pridin, kioroform, fenol, dan uap brornin.
Smiley face Bahan radioaktif
(R = radioactive)
Bahan ini memancarkan radiasi yang sangat berbahaya. Bahan ini harus disimpan dalam wadah berbahan timbel.
Uranium, plutonium, dan karbon radioaktif.
Smiley face Bahan berkarat
(C = corrosive)
Hindarkan bahan ini dari kontak langsung dengan tubuh, karena dapat membunuh jaringan hidup, seperti kulit dan mata.
Kalium hidroksida, asam sulfat, asam kiorida, dan kalium hidroksida.

Comments

Popular posts from this blog

Soal Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup

Soal Nomor 1 Anton melakukan percobaan pengukuran tebal dua pelat baja menggunakan jangka sorong, hasil pengukurannya seperti gambar berikut. Berdasarkan gambar tersebut, tebal pelat baja 1 dan baja 2 masing-masing adalah .... A. 4,75 cm dan 4,77 cm B. 4,75 cm dan 4,87 cm C. 4,85 cm dan 4,77 cm D. 4,85 cm dan 4,78 cm E. 4,85 cm dan 4,87 cm Pembahasan : Strategi: perhatikan letak angka nol nonius pada skala utamanya ( ini menunjukkan skala utama yang terbaca). Perhatikan juga skala nonius yang berimpit dengan skala utamanya (ini menjadi skala nonius yang terbaca). Pada pelat baja 1 hasil pengukurannya : x = skala utama + nonius = 4,80 cm + 0,05 cm = 4,85 cm Pada pelat baja 2 hasil pengukurannya : x = skala utama + nonius = 4,80 cm + 0,07 cm = 4,87 cm Jawaban : E

TEKNOLOGI DIGITAL DAN SUMBER ENERGI

A. Transmisi Data Transmisi data merupakan proses untuk melakukan pengiriman data dari satu sumber data ke penerima data menggunakan komputer atau media elektronik. Untuk melakukan transmisi data diperlukan suatu media. Beberapa jenis media transmisi adalah sebagai berikut. 1. Serat Optik ( fiber optic ) Suatu medium yang terbuat dari plastik yang fleksibel tipis dan mampu menghantarkan sinar (data). 2. Gelombang Mikro ( microwave ) Digunakan untuk menghantarkan data jarak jauh (telekomunikasi jarak jauh) dan untuk antena parabola. 3. Kabel Koaksial Digunakan untuk transmisi telepon, TV kabel, dan TV jarak jauh dengan menggunakan frekuensi tinggi sehingga tidak mengalami gangguan di udara.

3 Fakta Tentang Kebiasaan Bangun Pagi Antara Jam 3 - 5 Subuh, yang Suka Bangun Siang Rugi Besar!

Sejak kecil, sebagian besar orang Indonesia dididik orangtuanya untuk bengun pagi lebih awal. Selain untuk menyiapkan perlengkapan sekolah, bangun pagi merupakan salah satu contoh bentuk melatih kedisiplinan yang memang harus ditanamkan sejak dini. Namun bagaimana jika bangun pagi lebih awal, bahkan kerap terbangun di jam 3-5 pagi? Ternyata bangun di waktu-waktu ini merupakan tanda kebangkitan spiritual. Hal ini mungkin untuk membimbing kita menuju ke tujuan hidup yang lebih tinggi. Bahkan bangun pagi di jam 3-5 pagi juga berhubungan dengan paru-paru dan kesedihan.