Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Guru

Featured Post

THE SCHRÖDINGER EQUATION

Imagine a particle of mass m, constrained to move along the x-axis, subject to some specified force F(x, t). The program of classical mechanics is to deter- mine the position of the particle at any given time: x(t). Once we know that, we can figure out the velocity (\( v=\frac{dx}{dt}\) ), the momentum (p = mv), the kinetic energy ( \( T=\frac{1}{2}mv^2 \) ), or any other dynamical variable of interest. And how do we go about determining x(t)? We apply Newton's second law: F = ma. (For conservative systems the only kind we shall consider, and, fortunately, the only kind that occur at the microscopic level---the force can be expressed as the derivative of a potential energy function, \( F=-\frac{\partial V}{\partial x} \) , and Newton's law reads \( m\frac{d^2x}{dt^2}=-\frac{\partial V}{\partial x} \) .) This, together with appropriate initial conditions (typically the position and velocity at t 0), determines x(t). Quantum mechanics approaches this same problem quite differentl

Penguatan Kompetensi Sosial dan Emosional Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di Sekolah

Kita tentunya sepakat dengan ungkapan tersebut. Selain dari interaksi dengan teman-temannya, murid-murid kita akan belajar dari interaksi mereka dengan para pendidik dan tenaga kependidikan (PTK)  di sekolah.  Oleh sebab itu, penguatan kompetensi sosial dan  emosional pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah menjadi salah satu indikator  penting dalam pembelajaran sosial emosional di sekolah. Pendidik dan tenaga kependidikan perlu memiliki kesempatan secara reguler untuk mengembangkan kompetensi sosial, emosional dan budaya mereka sendiri, berkolaborasi, membangun hubungan saling percaya dan memelihara komunitas yang erat.  Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memperkuat pembelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah: 1. Memodelkan (menjadi teladan): Mendukung pendidik dan tenaga kependidikan  dalam memodelkan kompetensi dan  pola pikir di seluruh komunitas sekolah dengan murid, keluarga murid, mitra komunitas, dan satu sama lain. Ini dapat m

Dasar Dasar Pendidikan : Membentuk Karakter Anak dengan Bijak

1. Arti dan Masksud Pendidikan Kata ‘Pendidikan’ dan ‘Pengajaran’ itu seringkali dipakai bersamasama. Sebenarnya gabungan kedua kata itu dapat mengeruhkan pengertiannya yang asli. Ketahuilah, pembaca yang terhormat, bahwa sebenarnya yang dinamakan ‘pengajaran’ (onderwijs) itu merupakan salah satu bagian dari pendidikan. Maksudnya, pengajaran itu tidak lain adalah pendidikan dengan cara memberi ilmu atau berfaedah buat hidup anak-anak, baik lahir maupun batin. Sekarang saya akan menerangkan arti dan maksud pendidikan (opvoeding) pada umumnya. Dengan sengaja saya memakai keterangan ‘pada umumnya’, karena dalam arti khususnya, pendidikan mempunyai beragam jenis pengertian. Bisa dikatakan bahwa tiap-tiap aliran hidup, baik aliran agama maupun aliran kemasyarakatan mempunyai maksud yang berbeda. Tidak hanya maksud dan tujuannya yang berbeda-beda, cara mendidiknya juga tidak sama. Mengenai keadaan yang penting ini, saya kan menerangkan secara lebih luas. Walaupun bermacam-macam maksud, tujua

Post Tes Bimbingan dan Konseling: Layanan Dasar

 1. Pendekatan yang tepat dalam melakukan kegiatan layanan dasar untuk peserta didik di usia remaja adalah...  A. Pembagian pamflet  B. Metode ceramah  C. Kerja kelompok D. Semua di atas benar 2. Perencanaan kegiatan layanan dasar dilakukan dengan menentukan kegiatan dalam bentuk...  A. Program harian di kelas, program harian di satuan pendidikan, program bulanan di satuan pendidikan, program tahunan untuk lingkungan sekolah  B. Program tahunan yang dikaitkan dengan hari peringatan tertentu  C. Program tahunan, program per kuartal, per bulan atau per minggu  D. Semua di atas benar 3. Salah satu cara agar semua topik hasil analisis kebutuhan peserta didik dapat tersampaikan adalah...  A. Mengintegrasikan topik dalam projek profil {} B. Menentukan metode dan indikator pemenuhan kebutuhan peserta didik  C. Mengundang semua peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program layanan dasar  D. Mengundang ahli untuk mengkonfirmasi hasil analisis kebutuhan peserta didik 4. Susu