Skip to main content

Posts

Featured Post

THE SCHRÖDINGER EQUATION

Imagine a particle of mass m, constrained to move along the x-axis, subject to some specified force F(x, t). The program of classical mechanics is to deter- mine the position of the particle at any given time: x(t). Once we know that, we can figure out the velocity (\( v=\frac{dx}{dt}\) ), the momentum (p = mv), the kinetic energy ( \( T=\frac{1}{2}mv^2 \) ), or any other dynamical variable of interest. And how do we go about determining x(t)? We apply Newton's second law: F = ma. (For conservative systems the only kind we shall consider, and, fortunately, the only kind that occur at the microscopic level---the force can be expressed as the derivative of a potential energy function, \( F=-\frac{\partial V}{\partial x} \) , and Newton's law reads \( m\frac{d^2x}{dt^2}=-\frac{\partial V}{\partial x} \) .) This, together with appropriate initial conditions (typically the position and velocity at t 0), determines x(t). Quantum mechanics approaches this same problem quite differentl

Soal Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup

Soal Nomor 1 Anton melakukan percobaan pengukuran tebal dua pelat baja menggunakan jangka sorong, hasil pengukurannya seperti gambar berikut. Berdasarkan gambar tersebut, tebal pelat baja 1 dan baja 2 masing-masing adalah .... A. 4,75 cm dan 4,77 cm B. 4,75 cm dan 4,87 cm C. 4,85 cm dan 4,77 cm D. 4,85 cm dan 4,78 cm E. 4,85 cm dan 4,87 cm Pembahasan : Strategi: perhatikan letak angka nol nonius pada skala utamanya ( ini menunjukkan skala utama yang terbaca). Perhatikan juga skala nonius yang berimpit dengan skala utamanya (ini menjadi skala nonius yang terbaca). Pada pelat baja 1 hasil pengukurannya : x = skala utama + nonius = 4,80 cm + 0,05 cm = 4,85 cm Pada pelat baja 2 hasil pengukurannya : x = skala utama + nonius = 4,80 cm + 0,07 cm = 4,87 cm Jawaban : E

SOAL DAN PEMBAHASAN ALAT OPTIK KELAS 8

Soal Nomor 1 Fakta yang benar tentang hubungan antara cahaya dan kemampuan mata untuk melihat benda adalah .... a. mata dapat melihat benda karena benda memiliki kemampuan menyerap cahaya yang diterima. b. mata dapat melihat benda karena benda memantulkan cahaya yang diterimanya, sehingga cahaya masuk ke mata. c. mata dapat melihat benda karena cahaya yang mengenai benda dibiaskan. d. mata dapat melihat benda karena syaraf-syaraf mata memiliki kemampuan untuk melihat benda, sehingga kemampuan mata untuk melihat tidak ada hubungannya dengan cahaya.  Pembahasan : mata dapat melihat benda karena benda memantulkan cahaya yang diterimanya, sehingga cahaya masuk ke mata Jawaban : B Soal Nomor 2 Berikut ini proses perjalanan cahaya pada mata hingga terbentuk bayangan benda adalah ....  a. pupil – kornea – iris – lensa mata (cahaya membentuk bayangan) – bayangan ditangkap retina. b. pupil – iris –kornea – lensa mata (cahaya membentuk bayangan) – bayangan ditangkap retina. c. k

Sebuah benda pada suhu T memancarkan radiasi termal ...

Sebuah benda pada suhu T memancarkan radiasi termal dengan panjang gelombang bervariasi. Radiasi dengan panjang gelombang 580 mikrometer memiliki intensitas maksimum. Jika suhu benda dinaikkan menjadi 2T, maka panjang gelombang radiasi dengan intensitas maksimum berubah menjadi .... A. 72,5 mikrometer B. 145 mikrometer C. 290 mikrometer D. 580 mikrometer E. 1.160 mikrometer Pembahasan : Jawaban : C Benda hitam mempunyai suhu 727 0 C. Jika tetapan Wien 2,898 x 10 -3 m.K, rapat energi maksimum yang dipancarkan benda itu terletak pada panjang gelombang .... A. 2,9 μm B. 5,8 μm C. 8,7 μm D. 11,6 μm E. 14,5 μm Pembahasan : Diketahui : T = 727 0 C + 273 = 1000 K \begin{align*} \lambda _{max} \cdot T &= C \\ \lambda _{max} \cdot 1000 &= 2,898 \times 10^{-3} \\ \lambda _{max} &= \frac{ 2,898 \times 10^{-3}}{1000} \\ \lambda _{max} &= 2,898 \times 10^{-6} \\ &= 2,9 \quad \textrm{μm} \end{align*} Jawaban : A Pernyataan yang tidak sesua

Sumber arus bolak-balik memiliki amplitudo tegangan 200 V ...

Sumber arus bolak-balik memiliki amplitudo tegangan 200 V dan frekuensi sudut 25 Hz mengalir melalui hambatan R = 200 Ω   dan kapasitor C =  µ F yang disusun seri. Kuat arus yang melalui kapasitor tersebut adalah .... Pembahasan : - langkah pertama menentukan frekuensi sudut : - langkah kedua menentukan reaktansi kapasitif :

Sejumlah kalor diserap oleh es dengan massa 2 kg dan suhu ...

Sejumlah kalor diserap oleh es dengan massa 2 kg dan suhu -10 o C. Jika kalor jenis es 2000 J/kg o C, massa air yang terbentuk 0,6 kg, dan kalor lebur es 340 kJ/kg setelah terjadi keseimbangan termal, kalor yang diserap adalah .... A. 516 kJ B. 476 kJ C. 244 kJ D. 204 kJ E. 40 kJ Pembahasan : Jawaban : C

Keselamatan Kerja di Laboratorium

Dalam melakukan penelitian atau praktikum Fisika, kita terkadang diharuskan bekerja di laboratorium. Hal-hal yang perlu kita ketahui dan perhatikan demi menjaga keselamatan diri saat bekerja di laboratorium adalah sebagai berikut. 1. Alat Keselamatan Kerja di Laboratorium a. Jas laboratorium b. Sarung tangan tahan panas c. Kacamata pelindung d. Masker e. Kain lap tahan panas dan tidak mudah terbakar f. P3K g. Alat pemadam api ningan 2. Aturan-Aturan Keselamatan Kerja a. Baca semua petunjuk kegiatan eksperimen berulang kali dengan cermat. b. Selalu persiapkan dan gunakan alat keselamatan kerja. c. Jangan pernah melakukan kegiatan eksperimen tanpa seizin guru. d. Jangan pernah menggunakan peralatan laboratorium tanpa seizin guru. e. Jangan pernah makan makanan di dalam laboratorium. f. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan eksperimen. g. Jaga tangan Anda selalu kering untuk menghindari sengatan listrik akibat persentuhan dengan sakelar, stop kontak, atau kaw

Metode Ilmiah

Proses untuk menghasilkan produk Fiska disebut juga metode ilmiah yaitu metode yang tersusun dan langkah-langkah sistematis yang digunakan untuk memecahkan masalah. Langkah-langkah utama dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut. 1. Melakukan Pengamatan atau Observasi Pada tahap ini dilakukan pengamatan untuk menemukan masalah melalui pengamatan kuantitatif atau pengamatan kualitatif. Contoh: Air sebagai zat cair merupakan salah satu sumber permanfaatan energi untuk pembangkit listrik yang karakteristiknya perlu diketahui agar tepat guna . 2. Merumuskan Masalah Perumusan masalah dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan yang biasanya diawali dengan kata tanya apa, siapa, kapan, di mana, dan bagaimana. Contoh: Bagaimana hubungan antara suhu zat cair dengan lama pemanasan zat tersebut? 3. Mengumpulkan Data atau Informasi Informasi atau data dapat diperoleh dari literatur, buku, atau informasi yang ada di internet yang sesuai dan mendukung teori dalam penelitian. Contoh: Zat cair da