Imagine a particle of mass m, constrained to move along the x-axis, subject to some specified force F(x, t). The program of classical mechanics is to deter- mine the position of the particle at any given time: x(t). Once we know that, we can figure out the velocity (\( v=\frac{dx}{dt}\) ), the momentum (p = mv), the kinetic energy ( \( T=\frac{1}{2}mv^2 \) ), or any other dynamical variable of interest. And how do we go about determining x(t)? We apply Newton's second law: F = ma. (For conservative systems the only kind we shall consider, and, fortunately, the only kind that occur at the microscopic level---the force can be expressed as the derivative of a potential energy function, \( F=-\frac{\partial V}{\partial x} \) , and Newton's law reads \( m\frac{d^2x}{dt^2}=-\frac{\partial V}{\partial x} \) .) This, together with appropriate initial conditions (typically the position and velocity at t 0), determines x(t). Quantum mechanics approaches this same problem quite differentl...
Asas Black, atau yang dikenal juga sebagai Hukum Pertukaran Kalor, merupakan salah satu prinsip dasar dalam termodinamika. Asas ini menyatakan bahwa ketika dua benda dengan suhu yang berbeda dihubungkan secara termal, maka kalor akan mengalir dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah. Dalam penerapannya, Asas Black sering digunakan untuk menghitung jumlah kalor yang dilepaskan atau diterima oleh suatu benda. Contoh soal yang sering muncul adalah perhitungan suhu campuran antara dua zat yang suhunya berbeda menggunakan Asas Black. Pembahasan soal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus termodinamika yang berhubungan dengan Asas Black. Dalam kehidupan sehari-hari, Asas Black juga sering diaplikasikan pada berbagai peralatan seperti kalorimeter dan termometer. Selain itu, prinsip ini juga digunakan dalam proses pemanasan dan pendinginan bahan, seperti dalam proses pendinginan mesin dan pemanasan makanan. Den...