Imagine a particle of mass m, constrained to move along the x-axis, subject to some specified force F(x, t). The program of classical mechanics is to deter- mine the position of the particle at any given time: x(t). Once we know that, we can figure out the velocity (\( v=\frac{dx}{dt}\) ), the momentum (p = mv), the kinetic energy ( \( T=\frac{1}{2}mv^2 \) ), or any other dynamical variable of interest. And how do we go about determining x(t)? We apply Newton's second law: F = ma. (For conservative systems the only kind we shall consider, and, fortunately, the only kind that occur at the microscopic level---the force can be expressed as the derivative of a potential energy function, \( F=-\frac{\partial V}{\partial x} \) , and Newton's law reads \( m\frac{d^2x}{dt^2}=-\frac{\partial V}{\partial x} \) .) This, together with appropriate initial conditions (typically the position and velocity at t 0), determines x(t). Quantum mechanics approaches this same problem quite differentl
Amoeba pemakan otak adalah sebutan untuk amoeba yang dapat menyebabkan infeksi yang disebut amoebiasis atau amoebic meningoencephalitis. Amoebiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh amoeba Entamoeba histolytica, yang dapat menyebabkan infeksi pada usus dan jaringan lain dalam tubuh. Amoebic meningoencephalitis adalah komplikasi serius dari amoebiasis yang dapat menyebabkan infeksi pada otak dan jaringan sekitarnya. Amoeba pemakan otak dapat menyebabkan gejala yang beragam, termasuk demam, sakit kepala, mual, muntah, diare, sakit perut, dan kelemahan. Gejala tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan infeksi. Amoebiasis dapat dicegah dengan menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan, serta dengan memperlakukan air dan makanan dengan hati-hati. Amoebiasis dapat diobati dengan antibiotik, tetapi pengobatan harus dilakukan oleh dokter dan harus segera dilakukan untuk mencegah komplikasi serius. Amoeba pemakan otak menular Amoeba pemakan otak dapat menular dari orang ke orang melalui