Skip to main content

Featured Post

THE SCHRÖDINGER EQUATION

Imagine a particle of mass m, constrained to move along the x-axis, subject to some specified force F(x, t). The program of classical mechanics is to deter- mine the position of the particle at any given time: x(t). Once we know that, we can figure out the velocity (\( v=\frac{dx}{dt}\) ), the momentum (p = mv), the kinetic energy ( \( T=\frac{1}{2}mv^2 \) ), or any other dynamical variable of interest. And how do we go about determining x(t)? We apply Newton's second law: F = ma. (For conservative systems the only kind we shall consider, and, fortunately, the only kind that occur at the microscopic level---the force can be expressed as the derivative of a potential energy function, \( F=-\frac{\partial V}{\partial x} \) , and Newton's law reads \( m\frac{d^2x}{dt^2}=-\frac{\partial V}{\partial x} \) .) This, together with appropriate initial conditions (typically the position and velocity at t 0), determines x(t). Quantum mechanics approaches this same problem quite differentl...

Angka Penting dan Notasi Ilmiah Materi Fisika SMA

Dalam melakukan kegiatan pengukuran Anda memperoleh hasil pengukuran berupa angka. Angka hasil pengukuran tersebut dinamakan angka penting. Ada kalanya angka hasil pengukuran terlalu besar. ataupun terlalu kecil. Oleh karena itu, Anda dapat menyederhanakan hasil pengukuran tersebut. Hasil pengukuran yang telah Anda sederhanakan dinamakan notasi ilmiah. Penjelasan tentang angka penting dan notasi tlmiah sebagai berikut.

a. Angka Penting

Dalam suatu pengukuran pensil Anda mendapatkan nilai 14,53 cm. Angka 1,4, dan 5 merupakan angka pasti, sedangkan angka 3 merupakan angka taksiran. Angka pasti adalah angka yang tidak diragukan nilainya, sedangkan angka taksiran adalah angka yang masih diragukan nilainya. Gabungan antara angka pasti dan angka taksiran dalam satu kesatuan angka akan membentuk angka penting. Angka penting merupakan semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri atas angka pasti dan satu angka di bagian akhir yang dinamakan dengan angka taksiran. Dalam penggunaan angka penting, Anda perlu memperhatikan tentang aturan angka penting. Aturan-aturan angka penting sebagai berikut.

1) Semua angka bukan angka nol termasuk angka penting.
Contoh: 425,358 (6 angka penting)

2) Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol termasuk angka penting.
Contoh: 250,024 (6 angka penting)

3) Pada angka desimal kurang dari satu, angka nol sebelum dan sesudah koma bukan termasuk angka penting.
Contoh:
0,045 (2 angka penting)
0,35 (2 angka penting)

4) Pada angka desimal lebih dari atau sama dengan satu, angka nol sesudah koma termasuk angka penting.
Contoh:
2,000 (4 angka penting)
2000 (4 angka penting)

5) Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol termasuk angka penting.
Contoh:
1,00 (3 angka penting)
0,0200 (3 angka penting)

Anda sebaiknya lebih teliti dalam membedakan bilangan penting dan bilangan eksak. Bilangan yang terdiri atas angka-angka penting disebut bilangan penting, sedangkan bilangan eksak adalah bilangan yang pasti. Adapun perbedaan antara bilangan penting dan bilangan eksak sebagai berikut.

1) Bilangan penting diperoleh dari hasil pengukuran, sedangkan bilangan eksak diperoleh dengan membilang.
2) Pada bilangan penting, jumlah angka penting terbatas sesuai dengan ketelitian alat ukur yang digunakan. Tetapi pada bilangan eksak jumlah angka penting tidak terbatas.

Agar Anda mudah membedakan bilangan penting dan bilangan eksak, perhatikan contoh berikut.
1) Skor akhir pertandingan sepak bola piala SEA GAMES U-23 tahun 2019 antara Indonesia. melawan Myanmar 2-2. Bilangan 2 merupakan bilangan eksak. Hal ini disebabkan bilangan tersebut diperoleh dari kegiatan membilang.

2) Tinggi Andi adalah 167 cm. Bilangan 167 merupakan bilangan penting. Hal ini disebabkan bilangan tersebut diperoleh dengan melakukan pengukuran panjang.

b. Notasi Eksponen (Bilangan Sepuluh Berpangkat) 
Pada hasil perhitungan dalam fisika sering diperoleh bilangan yang sangat besar atau sangat kecil. 
Contoh: 
- Kecepatan cahaya dalam ruang hampa (c) = 300.000.000 m/s. 
- Panjang gelombang cahaya ungu (A) = 0,0000004 m. 
Angka tersebut dapat ditulis dalam bentuk notasi eksponen, yaitu sebagai 
berikut. 
c = 3 x 108 m/s 
λ = 4x 10-7
Angka 3 dan 4 disebut angka penting serta 108 dan 10-7 disebut orde. 

c. Aturan Pembulatan 

- Jika angka terakhir lebih besar dari atau sama dengan 5 dibulatkan ke atas. 
Contoh: 2,527 menjadi 2,53 (angka 7 dibulatkan ke atas) 
- Jika angka terakhir lebih kecil dari 5 dibulatkan ke bawah. 
Contoh: 2,523 menjadi 2,52 (angka 3 dibulatkan ke bawah) 

d. Aturan Penjumlahan dan Pengurangan 
Daiam melakukan penjumlahan atau pengurangan, hanya boleh 
mengandung satu angka taksiran (satu angka yang diragukan) yang memiliki orde terbesar. 
Contoh: Panjang suatu benda diukur dengan dua alat yang berbeda ketelitiannya, yaitu sebagai berikut. 
25,84 mm ----> angka 4 adalah angka taksiran 
25,5 mm ----> angka 5 adalah angka taksiran 
-------- +
51,34 mm 
Penulisan hasil penjumlahan yang benar adalah 51,3 mm.

e. Aturan Perkalian dan Pembagian 
Pada perkalian atau pembagian, jumlah angka penting hasil perhitungan sama dengan jumlah angka penting paling sedikit pada komponen perhitungan. 
Contoh: 
43,25 -----> 4 angka penting 
2,50 ------> 3 angka penting 
------- x
108,1250 

Penulisan hasil perkalian yang benar adalah 108 dan terdiri atas 3 angka penting. 




Comments

Popular posts from this blog

Soal Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup

Soal Nomor 1 Anton melakukan percobaan pengukuran tebal dua pelat baja menggunakan jangka sorong, hasil pengukurannya seperti gambar berikut. Berdasarkan gambar tersebut, tebal pelat baja 1 dan baja 2 masing-masing adalah .... A. 4,75 cm dan 4,77 cm B. 4,75 cm dan 4,87 cm C. 4,85 cm dan 4,77 cm D. 4,85 cm dan 4,78 cm E. 4,85 cm dan 4,87 cm Pembahasan : Strategi: perhatikan letak angka nol nonius pada skala utamanya ( ini menunjukkan skala utama yang terbaca). Perhatikan juga skala nonius yang berimpit dengan skala utamanya (ini menjadi skala nonius yang terbaca). Pada pelat baja 1 hasil pengukurannya : x = skala utama + nonius = 4,80 cm + 0,05 cm = 4,85 cm Pada pelat baja 2 hasil pengukurannya : x = skala utama + nonius = 4,80 cm + 0,07 cm = 4,87 cm Jawaban : E

TEKNOLOGI DIGITAL DAN SUMBER ENERGI

A. Transmisi Data Transmisi data merupakan proses untuk melakukan pengiriman data dari satu sumber data ke penerima data menggunakan komputer atau media elektronik. Untuk melakukan transmisi data diperlukan suatu media. Beberapa jenis media transmisi adalah sebagai berikut. 1. Serat Optik ( fiber optic ) Suatu medium yang terbuat dari plastik yang fleksibel tipis dan mampu menghantarkan sinar (data). 2. Gelombang Mikro ( microwave ) Digunakan untuk menghantarkan data jarak jauh (telekomunikasi jarak jauh) dan untuk antena parabola. 3. Kabel Koaksial Digunakan untuk transmisi telepon, TV kabel, dan TV jarak jauh dengan menggunakan frekuensi tinggi sehingga tidak mengalami gangguan di udara.

3 Fakta Tentang Kebiasaan Bangun Pagi Antara Jam 3 - 5 Subuh, yang Suka Bangun Siang Rugi Besar!

Sejak kecil, sebagian besar orang Indonesia dididik orangtuanya untuk bengun pagi lebih awal. Selain untuk menyiapkan perlengkapan sekolah, bangun pagi merupakan salah satu contoh bentuk melatih kedisiplinan yang memang harus ditanamkan sejak dini. Namun bagaimana jika bangun pagi lebih awal, bahkan kerap terbangun di jam 3-5 pagi? Ternyata bangun di waktu-waktu ini merupakan tanda kebangkitan spiritual. Hal ini mungkin untuk membimbing kita menuju ke tujuan hidup yang lebih tinggi. Bahkan bangun pagi di jam 3-5 pagi juga berhubungan dengan paru-paru dan kesedihan.