Imagine a particle of mass m, constrained to move along the x-axis, subject to some specified force F(x, t). The program of classical mechanics is to deter- mine the position of the particle at any given time: x(t). Once we know that, we can figure out the velocity (\( v=\frac{dx}{dt}\) ), the momentum (p = mv), the kinetic energy ( \( T=\frac{1}{2}mv^2 \) ), or any other dynamical variable of interest. And how do we go about determining x(t)? We apply Newton's second law: F = ma. (For conservative systems the only kind we shall consider, and, fortunately, the only kind that occur at the microscopic level---the force can be expressed as the derivative of a potential energy function, \( F=-\frac{\partial V}{\partial x} \) , and Newton's law reads \( m\frac{d^2x}{dt^2}=-\frac{\partial V}{\partial x} \) .) This, together with appropriate initial conditions (typically the position and velocity at t 0), determines x(t). Quantum mechanics approaches this same problem quite differentl
1. Pemantulan Cahaya Hukum Snellius tentang pemantulan menyatakan bahwa : - sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar, - sudut datang sama dengan sudut pantul ( i = r ) a. Pemantulan cahaya pada cermin datar Sifat-sifat bayangan pada cermin datar adalah sebagai berikut. 1) Jarak benda = jarak bayangan ( s = s') 2) Tinggi benda = tinggi bayangan (h = h') 3) Perbesaran bayanagn = 1 4) Jika benda nyata (positif), bayangan maya (negatif) Jika dua cermin datar membentuk sudut θ, banyak bayangan yang terbentuk sesuai dengan persamaan berikut. \( n = \frac{360^o}{\theta} - 1\) dengan n = banyak bayangan dan θ = sudut antara 2 cermin datar b. Pemantulan cahaya pada cermin cekung dan cermin cembung Rumus pembentukan bayangan pada cermin cekung dan cembung adalah sebagai berikut. \( \frac{1}{f} = \frac{1}{s} + \frac{1}{s'}\) \( M = \left|\frac{s'}{s} \right| = \left|\frac{h'}{h} \