Skip to main content

Featured Post

THE SCHRÖDINGER EQUATION

Imagine a particle of mass m, constrained to move along the x-axis, subject to some specified force F(x, t). The program of classical mechanics is to deter- mine the position of the particle at any given time: x(t). Once we know that, we can figure out the velocity (\( v=\frac{dx}{dt}\) ), the momentum (p = mv), the kinetic energy ( \( T=\frac{1}{2}mv^2 \) ), or any other dynamical variable of interest. And how do we go about determining x(t)? We apply Newton's second law: F = ma. (For conservative systems the only kind we shall consider, and, fortunately, the only kind that occur at the microscopic level---the force can be expressed as the derivative of a potential energy function, \( F=-\frac{\partial V}{\partial x} \) , and Newton's law reads \( m\frac{d^2x}{dt^2}=-\frac{\partial V}{\partial x} \) .) This, together with appropriate initial conditions (typically the position and velocity at t 0), determines x(t). Quantum mechanics approaches this same problem quite differentl

3 Fakta Tentang Kebiasaan Bangun Pagi Antara Jam 3 - 5 Subuh, yang Suka Bangun Siang Rugi Besar!

Sejak kecil, sebagian besar orang Indonesia dididik orangtuanya untuk bengun pagi lebih awal.

Selain untuk menyiapkan perlengkapan sekolah, bangun pagi merupakan salah satu contoh bentuk melatih kedisiplinan yang memang harus ditanamkan sejak dini.



Namun bagaimana jika bangun pagi lebih awal, bahkan kerap terbangun di jam 3-5 pagi?

Ternyata bangun di waktu-waktu ini merupakan tanda kebangkitan spiritual.

Hal ini mungkin untuk membimbing kita menuju ke tujuan hidup yang lebih tinggi.

Bahkan bangun pagi di jam 3-5 pagi juga berhubungan dengan paru-paru dan kesedihan.


Untuk menenangkannya, kita dapat mencoba melatih pernapasan dan berdoa pada Tuhan.

Sebenarnya, bangun pagi di jam 3-5 pagi bukan saja memberi manfaat perihal spiritual saja, tetapi juga manfaat bagi kesehatan tubuh, bahkan menumbuhkan rasa sopan.

Hasil penelitian dari Ohio State University, bangun di jam 3-5 pagi setiap hari tergantung dengan ritme sirkadian (jam tidur) dan dorongan tidur homeostatis (mekanisme tubuh yang mengatur jam tidur dan bangun).

Jika seseroang tidur di awal waktu dan tidak melewati tengah malam, tapi kemudian dia terbangun di jam 3-5 pagi, ini adalah hal yang baik.

Mengapa?

Karena setiap orang dewasa rata-rata memiliki ritme sirkadian selama 6-8 jam untuk tidur.

Tak hanya itu, melansir dari Sleep Advisor, kerap terbangun di jam 3-5 pagi memiliki banyak manfaat besar, diantaranya:

1. Fisik

Selain menyegarkan karena di waktu tersebut masih mendapat udara yang segar, bangun di jam 3-5 pagi memiliki manfaat fisik, seperti membantu mempertahankan pola makan yang lebih sehat, membantu kulit terlihat sehat, dan memberi banyak waktu untuk berolahraga.



Sejak kecil, sebagian besar orang Indonesia dididik orangtuanya untuk bengun pagi lebih awal.

Selain untuk menyiapkan perlengkapan sekolah, bangun pagi merupakan salah satu contoh bentuk melatih kedisiplinan yang memang harus ditanamkan sejak dini.

Baca Juga : Karyawan di Jepang, Semakin Bagus Jumlah Jam Tidur, Semakin Besar Bonusnya

Namun bagaimana jika bangun pagi lebih awal, bahkan kerap terbangun di jam 3-5 pagi?

Ternyata bangun di waktu-waktu ini merupakan tanda kebangkitan spiritual.

Hal ini mungkin untuk membimbing kita menuju ke tujuan hidup yang lebih tinggi.

Bahkan bangun pagi di jam 3-5 pagi juga berhubungan dengan paru-paru dan kesedihan.



Untuk menenangkannya, kita dapat mencoba melatih pernapasan dan berdoa pada Tuhan.

Sebenarnya, bangun pagi di jam 3-5 pagi bukan saja memberi manfaat perihal spiritual saja, tetapi juga manfaat bagi kesehatan tubuh, bahkan menumbuhkan rasa sopan.

Hasil penelitian dari Ohio State University, bangun di jam 3-5 pagi setiap hari tergantung dengan ritme sirkadian (jam tidur) dan dorongan tidur homeostatis (mekanisme tubuh yang mengatur jam tidur dan bangun).

Jika seseroang tidur di awal waktu dan tidak melewati tengah malam, tapi kemudian dia terbangun di jam 3-5 pagi, ini adalah hal yang baik.



Mengapa?

Karena setiap orang dewasa rata-rata memiliki ritme sirkadian selama 6-8 jam untuk tidur.

Tak hanya itu, melansir dari Sleep Advisor, kerap terbangun di jam 3-5 pagi memiliki banyak manfaat besar, diantaranya:

1. Fisik

Selain menyegarkan karena di waktu tersebut masih mendapat udara yang segar, bangun di jam 3-5 pagi memiliki manfaat fisik, seperti membantu mempertahankan pola makan yang lebih sehat, membantu kulit terlihat sehat, dan memberi banyak waktu untuk berolahraga.


Bangun pagi lebih awal memberi waktu lebih panjang sebelum kita beraktivitas lainnya, seperti bekerja atau sekolah.

Di waktu tersebut juga tubuh akan lebih bekerja untuk menghidrasi kulit dan mengoksigenasi darah, sehingga bangun pagi lebih awal tepat untuk meremajakan kulit.

Saat mencuci muka di jam 3-5 pagi, tak hanya kulit saja yang mendapat manfaat, pembuluh darah pun akan melebar yang mendorong kita lebih fokus dan aktif untuk melakukan aktivitas fisik seperti olahraga.

2. Mental

Seperti yang kita ketahui, di jam 3-5 pagi merupakan waktu yang tenang dan sunyi, hal ini ternyata bermanfaat meningkatkan konsentrasi lebih baik.

Terbukti pada beberapa siswa yang mulai belajar di waktu ini akan lebih fokus dan menangkap pelajaran lebih dalam di banding belajar di waktu malam.

Selain itu, tingkat produktivitas akan meningkat pada seseorang yang sering terbangun di jam 3-5 pagi.

Beberapa peneliti meyakini seseorang yang bangun pagi lebih awal dapat menetapkan keputusan dan tujuan hidupnya dengan tepat.

Bahkan waktu tersebut dapat membantu menyelesaikan masalah yang belum terpecahkan sebelumnya.

3. Emosional

Selain manfaat bagi kesehatan fisik dan kesehatan mental, sering terbangun di jam 3-5 pagi dapat memberikan efek positiof bagi kesehatan emosional.

Orang-orang yang bangun lebih awal biasanya lebih mengantuk ketika saatnya "normal" untuk tidur.

Namun dengan rutinitas yang dapat diprediksi akan membantu kita tidur lebih baik setiap malam dan membangunkan perasaan lebih banyak istirahat.

Menemukan ketenangan di waktu tersebut juga membantu kita untuk merasa damai sepanjang hari.

Bahkan beberapa psikolog menyatakan jika seseorang kerap terbangun di jam 3-5 pagi memiliki sikap lebih sopan dibanding orang yang bangun siang.

Jangan disesali jika kita kerap terbangun di jam 3-5 pagi, karena manfaatnya sangat baik bagi tubuh kita.(*)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Soal Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup

Soal Nomor 1 Anton melakukan percobaan pengukuran tebal dua pelat baja menggunakan jangka sorong, hasil pengukurannya seperti gambar berikut. Berdasarkan gambar tersebut, tebal pelat baja 1 dan baja 2 masing-masing adalah .... A. 4,75 cm dan 4,77 cm B. 4,75 cm dan 4,87 cm C. 4,85 cm dan 4,77 cm D. 4,85 cm dan 4,78 cm E. 4,85 cm dan 4,87 cm Pembahasan : Strategi: perhatikan letak angka nol nonius pada skala utamanya ( ini menunjukkan skala utama yang terbaca). Perhatikan juga skala nonius yang berimpit dengan skala utamanya (ini menjadi skala nonius yang terbaca). Pada pelat baja 1 hasil pengukurannya : x = skala utama + nonius = 4,80 cm + 0,05 cm = 4,85 cm Pada pelat baja 2 hasil pengukurannya : x = skala utama + nonius = 4,80 cm + 0,07 cm = 4,87 cm Jawaban : E

TEKNOLOGI DIGITAL DAN SUMBER ENERGI

A. Transmisi Data Transmisi data merupakan proses untuk melakukan pengiriman data dari satu sumber data ke penerima data menggunakan komputer atau media elektronik. Untuk melakukan transmisi data diperlukan suatu media. Beberapa jenis media transmisi adalah sebagai berikut. 1. Serat Optik ( fiber optic ) Suatu medium yang terbuat dari plastik yang fleksibel tipis dan mampu menghantarkan sinar (data). 2. Gelombang Mikro ( microwave ) Digunakan untuk menghantarkan data jarak jauh (telekomunikasi jarak jauh) dan untuk antena parabola. 3. Kabel Koaksial Digunakan untuk transmisi telepon, TV kabel, dan TV jarak jauh dengan menggunakan frekuensi tinggi sehingga tidak mengalami gangguan di udara.