Skip to main content

Featured Post

THE SCHRÖDINGER EQUATION

Imagine a particle of mass m, constrained to move along the x-axis, subject to some specified force F(x, t). The program of classical mechanics is to deter- mine the position of the particle at any given time: x(t). Once we know that, we can figure out the velocity (\( v=\frac{dx}{dt}\) ), the momentum (p = mv), the kinetic energy ( \( T=\frac{1}{2}mv^2 \) ), or any other dynamical variable of interest. And how do we go about determining x(t)? We apply Newton's second law: F = ma. (For conservative systems the only kind we shall consider, and, fortunately, the only kind that occur at the microscopic level---the force can be expressed as the derivative of a potential energy function, \( F=-\frac{\partial V}{\partial x} \) , and Newton's law reads \( m\frac{d^2x}{dt^2}=-\frac{\partial V}{\partial x} \) .) This, together with appropriate initial conditions (typically the position and velocity at t 0), determines x(t). Quantum mechanics approaches this same problem quite differentl

MOSAIK TEMBAKAU (Tobacco mosaic virus)

Tomat, adalah salah satu tanaman yang rentan terkena penyakit yang diakibatkan oleh serangan virus, virus pada tanaman tomat dikelompokkan pada penyakit penting di berbagai negara. Neinhaus (1981) mengungkapkan bahwa di negara tropis dan subtropis dilaporkan ada 18 jenis virus yang menyerang. Sedangkan Kranz at al (1977) melaporkan ada sekitar 12 jenis dengan menimbulkan gejala yang berbeda tergantung jenis virusnya. Kasus lain terjadi di Jepang dimana menurut Oshima (1979) menyebutkan ada enam jenis virus yang sering menyerang tanaman tomat di Jepang diantaranya : virus mosaic tembakau (TMV), virus mosaik ketimun atau cucumber mosaic virus (CMV), virus streak ganda atau double streak virus (DSV), virus bercak layu tomat atau tomato spotted wilt virus (TSWV) , virus kerupuk tomat atau leaf curl virus (TLCV) dan virus kentang Y atau potato virus Y (PVY). Meskipun demikian, tidak semua penyakit yang disebabkan virus tersebut dapat dijumpai di seluruh negara baik tropik maupun sub tropik. Terkadang serangnnya hanya pada daerah tertentu saja.


Karenanya virus termasuk salah satu penyakit penting atau utama yang menyerang tanaman tomat. Hampir semua tomat yang ada saat ini belum ada yang memiliki daya tahan kuat bila sudah terserang. Selama ini, penyakit virus yang dominan dan seringkali menyerang tanaman tomat adalah TMV (Tobacco Mozaic Virus). Kehadiran TMV yang berat dapat menekan produktifitas hingga 0,2 sampai 50% tergantung varietas. Sedangkan di Jepang, mampu menekan produktifitas hingga 20 – 50% .

Gejala pada daun terjadi bercak-bercak hijau muda atau kuning yang tidak teratur. Bagian yang berwarna muda tidak dapat berkembang secepat bagian hijau yang biasa, sehingga daun menjadi berkerut atau terpuntir. Jika semai trinfeksi segera setelah muncuk, semai dapat mati. Jika tanaman trifeksi setelah dewasa pengaruhnya dapat lemah sekali. Infeksi mosaic pada buah mungkin tidak menimbulkan gejala. Namun jika tanaman terinfeksi sejak awal, buah hanya menjadi kecil, bentuknya menyimpang, dan pada dinding buah mungkin terjadi bercak-bercak nekrotik.

Jika mosaik tembakau dan mosaik mentimun mengdakan infeksi secara bersamaaan, pada batang dan buah akan terjadi garis-garis hitam yang terdiri atas jaringn mati.

Penyebab Penyakit
Penyakit disebabkan oleh virus mosaic tembakau (tobacco mosaic virus, tobamovirus = TMV), yang dahulu dikenal sebagai Marmor tabaci Holmes, yang juga disebut sebagai Nicotana virus 1 (Mayer) Smith. Virus yang terdapat pada toma biasa juga di sebut sebagai virus mosaic tomat (Tomato mosaic virus = ToMV), dan dikatakan ToMV memiliki hubungan yang erat dengan strain-strain TMV (Bos, 1983;Lange, 1984 dalam Semangun, 2007).
Virus memiliki titik inaktivasi pemanasan 94ºC, titik pengenceran terahir 1 : 1.000.000. dalam daun tembakau virus sanggup bertahan sampai puluhan tahun. Zarahzarah (virion) virus mosaic tembakau berbentuk batang-batang yang panjangnya 280 nmdan tebalnya 15nm.
Adapun klasifikasi tobacco mosaic virus (TMV) adalah sbagai  berikut:
Virus classification
Group:    Group IV ((+)ssRNA)
Genus:    Tobamovirus
Species:Tobacco mosaic virus
(sumber wikipedia.org)

Daur Penyakit
Kebanyakan tembakau mengandung penyakit , kalau mereka yang bekerja di pertanaman tomat merokok atau mengunyah tembakau, maka mereka inilaha yang menularkan tanaman dengan TMV. Virus menular secara mekanis, oleh tangan para pekerja, ternak, atau alat-alat pertanian. Virus tidak ditularkan oleh serangga. Selain pada tembakau, virus jiga dapat betahan pada sisa-sisa tanaman sakit selama 4 bulan. Virus jug adapt bertahan dari musim ke musim pada gulma yang termasuk suku terungan (Solanaceae), misalnya kecubung dan ceplukan.
Pengenlolaan penyakit
1.    Tidak merokok selama bekerja di pertanaman tomat, khususnya pada waktu bekerja di persemaian dan pada waktu memindahkan tanaman. Pada waktu ini pekerja dapat menularkan virus ke banyak tanaman, dan infeksi pada tanaman masih kecil akan sangan menekan produksi. Meskipun virus yang melekat di tangan tidak dapat sama sekali hilang di cuci, tetapi membasuh tangna dengan sabun atau deterjen akan banyak mengurangi infeksi.
2.    Persemaian diperiksa denga teliti, bibit yang sakit di cabut agar tidak menjadi sumber infeksi. Sekitar persemaia di bersihkan dari gulma, terutama gulma yang dapat menjadi inang sekunder seperti dari suku terung-terungan (Solanaceae)
3.    Diusahankan tanaman, khususnya yang masih muda tidak terlalu banyak di pegang dan tidak dipegang terlalu keras, misalnya pada saat memanjatkan tanaman dan pada waktu memangkas.
4.    Proteksi silang atau premunisasi. Tanaman ditulasi dengan strain virus yang lemah untuk melindunginya terhadap infeksi strain virus yang kuat (Sulyo, 1988 dalam Semangun 2007). Hiruki (1980) di Canada membuktikan bahwa tanaman tomat yang diinfeksi dengan virus mosaic tembakau yang dilemahkan (dipanaskan dengan suhu 35ºC selama 15 hari dalam batanga tembakau) terlindungi dari infeksi virus yang virulen.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Soal Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup

Soal Nomor 1 Anton melakukan percobaan pengukuran tebal dua pelat baja menggunakan jangka sorong, hasil pengukurannya seperti gambar berikut. Berdasarkan gambar tersebut, tebal pelat baja 1 dan baja 2 masing-masing adalah .... A. 4,75 cm dan 4,77 cm B. 4,75 cm dan 4,87 cm C. 4,85 cm dan 4,77 cm D. 4,85 cm dan 4,78 cm E. 4,85 cm dan 4,87 cm Pembahasan : Strategi: perhatikan letak angka nol nonius pada skala utamanya ( ini menunjukkan skala utama yang terbaca). Perhatikan juga skala nonius yang berimpit dengan skala utamanya (ini menjadi skala nonius yang terbaca). Pada pelat baja 1 hasil pengukurannya : x = skala utama + nonius = 4,80 cm + 0,05 cm = 4,85 cm Pada pelat baja 2 hasil pengukurannya : x = skala utama + nonius = 4,80 cm + 0,07 cm = 4,87 cm Jawaban : E

TEKNOLOGI DIGITAL DAN SUMBER ENERGI

A. Transmisi Data Transmisi data merupakan proses untuk melakukan pengiriman data dari satu sumber data ke penerima data menggunakan komputer atau media elektronik. Untuk melakukan transmisi data diperlukan suatu media. Beberapa jenis media transmisi adalah sebagai berikut. 1. Serat Optik ( fiber optic ) Suatu medium yang terbuat dari plastik yang fleksibel tipis dan mampu menghantarkan sinar (data). 2. Gelombang Mikro ( microwave ) Digunakan untuk menghantarkan data jarak jauh (telekomunikasi jarak jauh) dan untuk antena parabola. 3. Kabel Koaksial Digunakan untuk transmisi telepon, TV kabel, dan TV jarak jauh dengan menggunakan frekuensi tinggi sehingga tidak mengalami gangguan di udara.

3 Fakta Tentang Kebiasaan Bangun Pagi Antara Jam 3 - 5 Subuh, yang Suka Bangun Siang Rugi Besar!

Sejak kecil, sebagian besar orang Indonesia dididik orangtuanya untuk bengun pagi lebih awal. Selain untuk menyiapkan perlengkapan sekolah, bangun pagi merupakan salah satu contoh bentuk melatih kedisiplinan yang memang harus ditanamkan sejak dini. Namun bagaimana jika bangun pagi lebih awal, bahkan kerap terbangun di jam 3-5 pagi? Ternyata bangun di waktu-waktu ini merupakan tanda kebangkitan spiritual. Hal ini mungkin untuk membimbing kita menuju ke tujuan hidup yang lebih tinggi. Bahkan bangun pagi di jam 3-5 pagi juga berhubungan dengan paru-paru dan kesedihan.