TEORI-TEORI PEMBENTUKAN BUMI

Teori Big Bang

Alam semesta dalam teori big bang disebutkan terbentuk melalui ledakan/dentuman besar. Ledakan besar tersebut diperkirakan terjadi pada 10-15 milyar tahun yang lalu. Dalam teori big bang disebutkan asal alam semesta dari super atom, dimana keadaan belum ada yang disebut matahari. Super atom tersebut mengalami ledakan besar yang menyebabkan alam semesta berkembang, terbentuknya matahari dan planet-planet lainnya, dan masih berkembang hingga saat ini.

Teori Nebula

Teori nebula dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Pierre Simon de Laplace (1796). Teori nebula menyebutkan adanya kabut raksasa yang padat dan panas yang terpilin pada porosnya. Kabut tersebut terpilin dan memipih. Kemudian bagian terluar dari kabut raksasa tersebut terlepas, mengalami pendinginan dan pemadatan sehingga terbentuk planet-planet. Inti poros dari kabut raksasa yang sangat panas kemudian menjadi matahari.


Teori Planetesimal

Menurut Thomas Chrowder Chamberlin dan Forest Ray Moultan (1905), bumi dan planet-planet lainnya terbentuk dari sebagian massa matahari dan bintang lain yang terlepas. Dalam teori planetesimal disebutkan bahwa adanya bintang lain yang berdekatan dengan matahari saat melintas yang menyebabkan gaya tarik menarik antara keduanya sehingga menyebabkan sebagian massa matahari dan bintang tersebut terlepas dan mencuat.

Sebagian massa menyerupai kabut spiral yang mencuat tersebut kemudian mengalami pendinginan dan pemadatan menjadi partikel kecil yang disebut planetesimal. Planetesimal kemudian beragregasi membentuk planet. Pada sebagian massa matahari menjadi planet terestrial di bagian dalam. Sementara itu sebagian massa bintang lain yang kurang padat kemudian membentuk planet luar.

Teori Pasang Surut

Teori ini dikemukakan oleh James Hopwood Jeans dan Harold Jeffreys (1917). Dalam teori tidal disebutkan jika suatu waktu ada bintang yang lebih besar dari matahari yang melintas mendekati matahari. Berdasarkan hal tersebut, menyebabkan adanya gelombang pasang yang kemudian mengakibatkan sebagian massa matahari terlempar keluar. Sebagian massa matahari tersebut kemudian mengalami pemadatan dan terpecah-pecah menjadi planet.

Proses Pemadatan Bumi

Pada awalnya terdapat Protoplanet yang berukuran besar tetapi memiliki kerapatan yang kecil. Protoplanet tersebut tersusun oleh gas yang bersifat heterogen. Pada tahapan ini disebut akresi. Selanjutnya saat mengalami kontraksi terbentuk planet yang lebih kecil dan lebih rapat. Pada tahapan ini terbentuk lapisan-lapisan pada Protoplanet. Pada saat diferensiasi terjadi outgassing yaitu hilangnya atau keluarnya Hidrogen (H) dan Helium (He) ke angkasa.
إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم